Leicester City Mencatat Rekor 100{248b8d84f5c0a874bafa5cf8bdfd6b771ad875ec0a9f4d6da21d6655cc8a48c0} Di Liga Champions Eropa

Leicester City melanjutkan performa bagus di Liga Champions Eropa setelah menang tipis 1 – 0 atas FC Copenhagen dan mempertahankan rekor 100{248b8d84f5c0a874bafa5cf8bdfd6b771ad875ec0a9f4d6da21d6655cc8a48c0} di kompetisi Eropa musim ini. Berkat kemenangan tersebut; Leicester City juga berhasil memuncaki klasemen sementara Grup G dan berpeluang besar untuk lolos ke babak knock out. Kini Leicester City yang berada di puncak klasemen berselisih 5 angka dari tim di peringkat kedua. Leicester City telah mengalahkan FC Copenhagen, Club Brugge dan Porto pada 3 pertandingan pertama. Anak asuh Claudio Ranieri akan dapat memastikan diri lolos ke babak 16 besar jika kembali mampu mengalahkan FC Copenhagen pada pertandingan di tanggal 2 November nanti.

Leicester City Mencatat Rekor 100{248b8d84f5c0a874bafa5cf8bdfd6b771ad875ec0a9f4d6da21d6655cc8a48c0} Di Liga Champions Eropa

Leicester City sepertinya lebih fokus pada pertandingan Eropa dibandingkan dengan liga domestik. Terbukti dengan perolehan nilai 9 di kompetisi Liga Champions Eropa dan hanya mampu mengumpulkan nilai 8 di Liga Primer Inggris. Manajer Claudio Ranieri mengaku kecewa dengan penampilan tim asuhannya yang tidak konsisten serta gagal memperlihatkan penampilan terbaik ketika bermain di kompetisi domestik. Meskipun begitu ia juga memuji keberhasilan Leicester City memuncaki klasemen sementara Grup G di Liga Champions Eropa. Ranieri mengaku kehilangan semangat ketika bermain di liga domestik setelah bermain di kompetisi Eropa merupakan satu hal yang wajar bagi klub yang baru pertama kali lolos ke Liga Champions Eropa. Ada begitu banyak energi yang kini tercurah saat menjalani pertandingan di Liga Champions Eropa; berbeda dengan pertandingan di liga domestik. Ranieri mengaku tidak ingin performa buruk Leicester City di Liga Primer Inggris terus berlanjut pada pekan – pekan ke depan.

(Baca juga: Minimnya Apresiasi untuk Sergio Aguero)

Riyad Mahrez yang sempat menerima banyak kritik karena tampil tidak konsisten di kompetisi domestik menjadi pahlawan kemenangan Leicester City atas FC Copenhagen. Gelandang serang tersebut mencetak satu – satunya gol ke gawang FC Copenhagen untuk mendapat tambahan 3 angka bagi klubnya. Leicester City kini menjadi tim pertama yang mencatat 3 kemenangan di 3 pertandingan pertama Liga Champions Eropa musim ini. Mengingat beban di kompetisi Eropa mulai berkurang setelah mengumpulkan nilai 9; Ranieri ingin para pemain merubah mentalitas dan fokus pada pertandingan melawan Crystal Palace di akhir pekan nanti.

Jamie Vardy masih belum mampu keluar dari masa paceklik gol setelah gagal mencatatkan namanya ke papan skor. Islam Slimani nyaris mencetak gol ke gawang FC Copenhagen; namun gol dari sundulan kepalanya dianulir wasit karena telah berdiri pada posisi offside. Penampilan Kasper Schmeichel juga patut mendapat pujian setelah melakukan penyelamatan gemilang untuk mencetah Andreas Cornelius mencetak gol di menit 89. Penyelamatan dengan satu tangan untuk mencegah gol bagi FC Copenhagen tersebut mampu mengamankan 3 angka bagi Leicester City.